YESUS MELIHAT IMAN MEREKA
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni!” (Markus 2:5)
Melihat iman “mereka”, Tuhan menolong si Lumpuh (ay. 5). Siapa “mereka” yang dimaksudkan? Semua yang hadir? Si Lumpuh dan orang-orang yang membawanya? Hanya orang-orang yang membawa si Lumpuh? Rupanya harus ada kejelasan tentang hal penting itu.
Mari kita cermati. Menurut ayat 4, “mereka” itu adalah orang-orang yang membuka atap, dan menurunkan si Lumpuh ke hadapan Tuhan. Siapa orang-orang itu? Ayat 3 menuliskan, “Orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh.” Berarti, yang disebut “mereka” adalah orang-orang yang membawa si Lumpuh kepada Tuhan. Hanya mereka. Si Lumpuh tak termasuk. Dan, melihat iman orang-orang yang membawa si Lumpuh itu, Tuhan berkenan menyembuhkan si Lumpuh (ay. 5).
Tak percayakah si Lumpuh kepada Tuhan? Bisa percaya, bisa juga tidak. Jika si Lumpuh tak percaya, mengapa Tuhan menolongnya? Justru itulah intinya. Orang sangka, Tuhan hanya menolong yang percaya kepada-Nya. Tetapi, firman Tuhan menyatakan: Entah si Lumpuh percaya atau tidak, melihat iman orang-orang yang membawanya kepada-Nya, Tuhan berkenan menolong si Lumpuh.
Apakah arti semua itu? Rahmat Tuhan itu sungguh tak terbatas, menjangkau semua orang, melampaui batas-batas pikiran manusia. Itulah Injil, kabar baik bagi semua orang. Jika orang yang tidak percaya dirundung masalah, dan orang-orang percaya mau membawanya dalam doa kepada-Nya, sungguh, Tuhan berkenan menolongnya. Melihat iman mereka yang percaya, Tuhan berkenan menolong. Luar biasa kasih Tuhan.
Apa anda pernah berpikir? Di zaman kini, apa ada yang peduli pada orang lumpuh ini? Bukankah semuanya sedang menikmati diri sendiri hari ini? Bukankah tugas saya juga sudah banyak? Bukankah saya perlu juga bagi diri saya? Bukankah tidak ada upah lebihnya kalau saya bersikap tertib, disiplin dan baik di tempat kerja? Toh tidak semua orang segila mereka yang bersedia menolong tanpa upah?
Ya, itu yang dipikirkan kebanyakan orang. Sebagai orang beriman kita di ajak untuk peduli kepada orang sekitar kita. Bagaimanakah peranan kita bagi hidup orang-orang di sekitar kita? Bagi ayah dan ibu yang sudah berusia lanjut, bagi tetangga yang membutuhkan perhatian, bagi rekan yang perlu pertolongan, dan seterusnya.
Kenyataannya orang yang membawa si lumpuh, mereka adalah dekat sekali atau tidak dengan si lumpuh, tapi iman mereka membawa mereka pada Yesus dan Yesus melihat kegigihan mereka sebagai sesuatu yang harus dipuji.
mari kita pikirkan suatu tindakan yang dapat menjadi berkat bagi mereka. Sesuatu yang memungkinkan mereka mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus.