KomisiRenungan HarianSlideTerbaru

TERPUJILAH TUHAN

Pada bagian ini, Zakharia menaikkan pujian kepada Allah karena Allah berkenan melawat umat-Nya. Lawatan itu sangat penting karena membawa misi penyelamatan atas dunia. Lawatan itu digambarkan Zakharia sebagai “surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengalahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera” (78-79).

Lawatan Allah itu diwujudkan dengan berita akan datangnya Mesias Juruselamat. Zakharia memuji Tuhan karena nubuatan yang telah disampaikan melalui para nabi itu segera akan terwujud.

Keselamatan yang dari Allah itu segera menjadi kenyataan sebagai pemenuhan janji Allah kepada nenek moyangnya. Zakharia juga memuji Tuhan karena anaknya, Yohanes diperkenankan untuk menyiapkan jalan bagi sang Mesias.

Dengan demikian, manusia yang sebelumnya “jauh” dari Allah, kini “dekat”. Kalau dahulu binasa, kini selamat sentosa. Nyanyian Zakharia yang diawali dengan ungkapan, “Terpujilah Tuhan!” betapa relevan untuk diterapkan dalam konteks kita hari ini menyambut Natal, kelahiran sang Mesias. Ungkapan Terpujilah Tuhan menunjukkan sebuah keadaan yang sukacita karena kita tidak selamanya akan berada dalam bayang-bayang maut. Melainkan akan melihat terang dari Allah. Ada tiga hal yang menjadi alasan mengapa kita harus senantiasa memiliki sikap memuji Tuhan dalam menyambut natal?

  1. Karena Allah tetap setia untuk menggenapi janji-Nya

Tuhan sejak zaman PL telah menjanjikan kedatangan sang juruselamat.  Itulah yang hendak ditekankan dalam ayat 68-71. Khususnya ayat 70 dengan tegas menegaskan kepada kita bahwa “seperti yang telah difirmankannya sejak purbakala oleh mulut nabinya”.

Meskipun membutuhkan ribuan tahun untuk menanti Allah menggenapi janji-Nya, namun yang pasti bahwa Allah tidak pernah ingkar janji. Dan hal inilah yang dilihat oleh Zakhari dan kemudian dikemukakan dalam nyanyiannya ini.

Sebagai orang Kristen, kita juga dituntut untuk melihat seperti Zakharia melihat. Meski tidak mudah, dan memerlukan mata iman yang tajam dan terang, namun apabila kita memiliki hidup yang benar maka Roh Kudus akan menolong kita. Seperti yang juga ditekankan dalam ayat 67, bahwaRoh Kudus yang menolong Zakharia.

2. Karena Allah senantiasa menunjukkan anugerah-Nya dan kasih-Nya kepada kita

Dalam ayat 72-75, Zakharia menegaskan tentang anugerahnya yang sejak zaman Abraham telah diungkapkan oleh Allah. Allah memang Allah yang setia dan juga penuh kasih dan anugerah. Meskipun karena dosa manusia, Dia menjadi murka. Namun tidak selamanya Dia akan murka, karena akhirnya anugerah dan kasihNya, membuatNya mengutus Yesus untuk datang dan menyelamatkan manusia.

Dalam Galatia 3:16, ternyata janji keturuan kepada Abraham mencapai klimaksnya dalam Kristus. Janji yang dulu diucapkan kepada Abraham tergenapi dalam kelahiran Kristus. Itulah sebabnya, kita yang bukan keturunan jasmani Abraham pun disebut anak-anak Abraham. Dari mana? Itu semua diperoleh dalam Kristus. Dan itu semua karena kasih dan anugerahNya bagi kita.

3. Karena Tuhan selalu menyatakan petunjuk bagi kita meski di tengah-tengah kesulitan

Ayat 76-79, Zakharia berbicara tentangYohanesPembaptis, anaknya yang lahir menjadi pembuka jalan kedatangan Kristus. Ini sebagai tanda dan petunjuk dari Tuhan kepada umat-Nya bahwa keselamatan segera tiba.

Kita pun yang hidup di zaman yang sulit dan susah, melalui natal melihat sebuah pengharapan dari Tuhan. Maka jangan putus asa atau berpaling dari Tuhan.

Pin It on Pinterest

Share This

Share This

Share this post with your friends!