Renungan HarianSlideTerbaru

IBLIS MUSUH ORANG PERCAYA

“Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanah Iblis,

maka ia akan lari dari padamu!”  Yakobus 4:7

Perjalanan hidup orang percaya adalah perjalanan yang tidak mudah, ada tantangan dan ujian.  Seringkali musuh mencoba menghadang dan menghancurkan setiap keinginan dan cita-cita yang ingin kita raih.  Siapa musuh kita?  Musuh kita bukanlah suami, isteri, mertua, rekan kerja, teman sekelas, tentangga sebelah rumah dan sebagainya.  Musuh kita bukanlah sesama manusia, tetapi si Iblis.  Iblis adalah musuh utama kita!  Karena itu, Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar berhati-hati supaya musuh  (Iblis)  tidak beroleh keuntungan atas mereka.

Dalam kehidupan sehari-hari, apakah Iblis beroleh keuntungan atas kita ataukah kerugian?  Seringkali banyak orang Kristen yang lebih memihak kepada Iblis:  hidup menurut keinginan daging, tidak bersungguh-sungguh dalam pelayanan, malas berdoa, yang kesemuanya itu memberi keuntungan kepada Iblis, padahal dia adalah musuh kita!  Sebaliknya Tuhan Yesus malah kita rugikan, padahal Dia sudah mengorbankan nyawaNya bagi kita.  Dia sudah menebus kita dari cara hidup yang sia-sia,  “…bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus…”  (1 Petrus 1:18-19).  Jangan biarkan Iblis mengambil keuntungan atas hidup kita!  Kita harus bisa mengalahkannya!

Dengan berbagai cara Iblis berusaha untuk mempengaruhi manusia.  Ia bisa memberikan semua yang dibutuhkan oeh manusia:  harta kekayaan, kenaikan pangkat, popularitas, dan sebagainya.  Ingat!  Semua itu tidak gratis karena jiwa manusialah yang menjadi taruhannya.  Maka,  “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.”  (Markus 8:36).  Jadi, tidak ada sesuatu pun yang baik dalam diri Iblis!  Iblis sangat membenci manusia dan selalu mencari orang-orang yang dapat ditelannya  (baca  1 Petrus 5:8).  Iblis juga berusaha menabur hal-hal negatif kepada semua orang:  ketakutan, kebencian, kepahitan, kekuatiran, ketakutan dan lain-lain, sehingga kita tidak lagi percaya akan kuasa Tuhan.  Orang yang sudah tertelan Iblis tidak akan merasa bersalah atau menyesal lagi jika ia melakukan perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan;  berbuat dosa menjadi hal yang biasa.  Ini pertanda bahwa pikiran orang itu sudah dibutakan oleh si Iblis dan Iblis telah diuntungkan dalam hal ini!

Pin It on Pinterest

Share This

Share This

Share this post with your friends!