MENGHADAP ALLAH DENGAN HATI YANG TULUS IKHLAS
1. Doa : ….
2. Pembacaan Alkitab : Ibrani 10 : 22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni
3. Tema Renungan : MENGHADAP ALLAH DENGAN HATI YANG TULUS IKHLAS.
Situasi sekarang membuka mata kita bahwa konsep-konsep ibadah yang biasa kita lakukan dan kita “anggap” benar dan sakral (wajib) dilakukan, ternyata pandemic covid -19 membawa perubahan yang signifikan. Sudah tertanam dalam benak kita bahwa ibadah di gereja setiap hari minggu “harus” dilakukan. Tanpa itu rasanya “belum beribadah”. Membaca Alkitab harus menggunakan teks Alkitab dalam bentuk cetakan dan karena itu menggunakan teks Alkitab elektronik menjadi hal belum tepat di gereja/ibadah-ibadah lain. Tapi, di masa pandemic, rumah dan alkitab elektronik dimungkinkan untuk itu. Kalua begitu hakekat dari ibadah itu sebenarnya apakah ? apakah cara, tempat dan waktu ?
Ibrani 10 :22 menggambarkan hakekat dari Ibadah yang harus kita pahami, sebagai perjumpaan antara umat dan Allah yang tidak dapat dibatasi dengan cara, waktu dan tempat. Allah yang berinisiatif menjumpai manusia melalui kehadiran-Nya (penyataan Allah) di dalam dan melalui Yesus Kristus. Perjumpaan inisiatif Allah dan manusia meresponya dengan ; doa, nyanyian, pujian, mengaku dosa. Karena Allah yang Maha Kudus yang berinisiatif maka kita meresponya dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, kenapa demikian karena kita menghadap dan menghampiri Allah terlebih dahulu Dia yang menghampiri kita. Karena melalui Yesus Kristus hati kita telah diberishkan dari hati Nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Jadi hakekat ibadah kita ialah tidak terikat dengan cara, ruang dan tempat akan tetapi kesediaan hati yang menghampiri Allah dengan tulus ikhlas.
Karena itu menghadap Allah dalam segala aspek kehidupan kita sebagai ibadah nyata adalah dengan hati yang Tulus Ikhlas. Masalah, keadaan/situasi dan apalagi dosa, jangan menghalangi kita menghampiri Allah yang Maha Kudus dalam pertobatan kepada Tuhan Yesus Kristus.
KJ. 8 : 6 BagiMu Tuhan, Nyanyianku
Betapa aku Bahagia dan sukacita hatiku penuh:
‘ku yakin, Kau memperhatikan semua yang kumohon padaMu.
Berkelimpahan pemberianMu, Jauh melebihi perkiraanku.
4. Doa : …