MENGANDALKAN TUHAN (2 TAWARIKH 16:1-14)
“Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan.” (2 Tawarikh 16:9)
Rasa takut ketika menghadapi persoalan adalah sesuatu yang natural yang alami oleh manusia. Apa lagi ketika dia memprediksi ada resiko yang sangat besar terhadap persoalan yang dihadapi. Takut gagal, takut hancur, takut menjadi korban. takut terhadap ancaman fisik adalah perasaan yang manusiawi. Tuhan menciptakan perasaan ini sebagai alat bagi manusia untuk bertahan hidup.
Kitab Amsal 22:3 menyebutkan bahwa menghindar ketika melihat bahaya merupakan tindakan yang bijak. Namun reaksi kita atas ancaman juga dapat menjadi alat uji kesungguhan kita kepada Tuhan.
Dalam hal ini, Raja Asa tidak lolos uji. Padahal Tuhan pernah memperlihatkan perlindungan-Nya yang ajaib dan membuat Raja Asa menang perang atas lawan-lawannya (ay. 8).
Namun ketika Raja Asa mendapat ancaman dari Raja Baesa, dia justru meminta bantuan Benhadad, raja Aram, dengan memberinya harta benda miliknya dan milik rumah TUHAN (ay. 3). Padahal TUHAN bermaksud mengalahkan Raja Benhadad melalui Raja Asa (ay. 7).
Melalui teguran Hanani kepada Asa, kita mendapat peringatan sekaligus penghiburan berharga. Pertama, Tuhan menyelidiki setiap kita dan memeriksa kesungguhan hati kita kepada-Nya. Kedua, kepada orang yang berkenan kepada-Nya, Tuhan pasti melimpahkan kekuatan-Nya. Kiranya kita terus belajar dengan tekun untuk mengandalkan Tuhan dalam menghadapi tantangan hidup kita.
ANDALKAN TUHAN DALAM SEGENAP HIDUP ANDA, MAKA ANDA AKAN MEMPEROLEH KEKUATAN-NYA SECARA BERLIMPAH