KENDALA DALAM PERSEKUTUAN TIDAK MENGHALANGI PEMBERITAAN INJIL
Doa :
Pembacaan Alkitab Kisah Para Rasul 6:1-5
6:1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. 6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. 6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, 6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.” 6:5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
Tema Renungan kita : KENDALA DALAM PERSEKUTUAN, TIDAK MENGHALANGI PEMBERITAAN INJIL
Mengurus, beberpa orang saja di rumah tangga misalnya, ternyata tidaklah mudah. Kalau ada 5 orang dalam satu keluarga, sudah pasti 5 orang memiliki persoalan masing-masing. Dan persoalan masing-masing memiliki kompleksitas berbeda-beda. Nah….gimana kita bisa membayangkan dengan jumlah jemaat mula-mula di Yerusalem yang mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Di Kisah Para Rasul 2 :41 sudah mencapai 3000 jiwa dan di Kisah Rasul 4:4 sudah mencapai 5000 laki-laki, belum terhitung perempuan dan anak-anak. Kita bisa membayangkan kesulitan mengatur ribuan orang yang tentu memiliki harapan dan berbagai ragam masalah.
Dalam persekutuan gereja, jemaat dengan berbagai latar belakang diatur sedemikian rupa untuk patuh dan taat kepada Firman Tuhan. Demikian juga masing-masing jemaat memiliki pemimpin yang akan menggembalakan mereka. Jemaat mula-mula para Rasul baru menghadapi persoalan di luar pemberitaan Firman Allah yang terus dengan gencar mereka sebarkan. Mereka tidak menyadari ada masalah lain yang tidak kalah penting untuk ditangani yaitu “timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.(Kis. 6:1) Dan masalah seperti ini tidak dianggap remeh oleh Para Rasul. Sehingga sunggut-sunggut jemaat yang baru itu dengan jumlah yang sangat besar diselesaikan mereka dengan serius. Yang dilakukan para Rasul adalah :
Pertama ; Mengakui bahwa ada masalah perhatikan ayat 6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Kedua; memilih orang-orang yang berkompeten menangani soal-soal jemaat. Perhatikan 6:3-4 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.” Ketiga ; bersepakat menyelesaikan masalah 6:5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Jadi tidak ada masalah dalam persekutuan yang tidak dapat diselesaikan asalkan kita mau mengakui ada masalah dan diselesaikan dalam kesepakatan atas bimbingan Roh Kudus.
Mari kita belajar dari cara para Rasul menyelesaikan masalah di dalam persekutuan jemaat yaitu tidak memandang remeh masalah atau mengakui bahwa ada masalah dan dengan serius menyelesaikan masalah. Patokan penyelesaian masalah berorientasi pada dua hal mendasar yaitu kehendak Allah dan kesepakatan bersama dalam terang Firman Tuhan
NKB. 19:1 Dalam Lautan Yang Kelam
Dalam lautan yang kelam, terancam jiwaku, dalam dosa tenggelam, hilang harapanku.
Tapi Tuhan berkenan dengar seruanku, lalu ‘ku dis’lamatkan Mukhalisku.
Refrein : Kasih kudus! Kasih kudus! Yang t’lah mengangkatku: Kasih kudus!
Kasih kudus! Kasih kudus! Yang t’lah mengangkatku: Kasih kudus
Doa Penutup : ….